Aurat Laki-laki Dalam Islam
sumber (www.mantanislamjamaah.com)
Bagi sebagian laki-laki, memandang anggota
badan laki-laki lain mungkin sudah sangat biasa. Hal ini bahkan dianggap wajar.
Sebut saja misalnya di ruang ganti dan kamar kos, dimana laki-laki biasanya
membuka baju dan hanya memakai celana pendek di atas lutut. Namun, tahukah
kalian bahwa hal ini melanggar syariat Islam?
Allah memerintahkan menutup aurat bukan hanya
bagi perempuan, namun juga untuk laki-laki. Hal ini sesuai dengan firman Allah
Subhanahu wata’ala dalam QS An Nur ayat 30 “ Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
Laki-laki wajib mengetahui dan memahami
batasan auratnya, karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk ketaatan
seorang hamba kepada penciptanya. Lalu, bagian mana yang menjadi aurat
laki-laki?
1. Rasulullah Sallallahualaihiwasallam bersabda “Karena
diantara pusar sampai lutut adalah aurat” (HR Ahmad).
2. Rasulullah Sallallahualaihiwasallam bersabda “Jangan
engkau singkap pahamu dan jangan pula melihat paha orang yang masih hidup atau
sudah mati” (HR Abu Dawud)
3. Rasulullah Sallallahualaihiwasallam bersabda “Tutupilah
ia (pahamu) sesungguhnya ia adalah aurat (HR Malik)
4. Rasulullah Sallallahualaihiwasallam bersabda “Janganlah
seorang lelaki melihat aurat lelaki lainnya..dan seorang pria tidak boleh
bersama pria lain dalam satu kain” (HR Muslim)
Berdasarkan hadis-hadis di atas, jelas sudah
bahwa Islam sudah mengatur aurat laki-laki yaitu antara pusar dan lutut. Tentu kita
harus menyikapinya dengan menggunakan celana atau semacamnya yang mampu
menutupi area anggota badan tersebut. Dan juga laki-laki harus tetap menjaga
pandangan untuk tidak melihat aurat laki-laki lainnya, yang mungkin selama ini
dianggap tidak apa-apa oleh sebagian besar masyarakat.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai aurat
laki-laki menurut ajaran agama Islam. Mari kita melakukan introspeksi diri dan
mulai berbenah mulai dari diri sendiri dan mulai sekarang. Menjaga diri akan
menghindarkan kita dari maksiat dan godaan syaitan, dan tentu akan mendatangkan
pahala dan ridho Allah Subhanahu wata’ala. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar